Gede on Writing

Kamis, Agustus 10, 2006

Palestina Menanti Titik Balik

Pekan lalu beredar SMS yang mengajak kaum muslim membaca surat al Fath, yaitu surat ke-49 ayat 27, 28, dan 29. Mengandung arti kemenangan, surat yang berisi kisah mimpi Nabi Muhammad ini dijadikan motto dalam setiap pelatihan di masjid-masjid kampus, termasuk di masjid Salman ITB. Ketiga ayat yang berkisah tentang perjanjian Hudaybiah itu memang merugikan kaum muslimin jika tilikan berpikir kita semata-mata logika.

Bagaimana peristiwa Hudaybiah dan titik baliknya? Awalnya adalah mimpi Nabi Muhammad pada tahun 6 Hijriah, yakni beliau memasuki Masjid Haram dengan mencukur rambut dan memotong hewan kurban dalam keadaan aman. Bagi kita, mimpi hanyalah mimpi dan sering disebut bunga tidur. Tapi tidak demikian dengan mimpi seorang nabi. Kali ini mimpinya mengisyaratkan bahwa kaum muslimin akan memasuki kota Mekkah pada musim haji dengan selamat tanpa risiko berarti. Apalagi kaum muslim dari kelompok muhajirin sudah rindu pada tanah kelahirannya.

Setelah Rasulullah menceritakan ihwal mimpinya itu, berangkatlah sekitar 1.500 orang dilengkapi 70 ekor hewan kurban untuk beribadah haji. Setibanya di daerah Tsanijjatul Mirar, sebuah lembah di Hudaybiah, unta yang dikendarai Muhammad tiba-tiba berhenti. Unta bernama al Qushwa itu tak jua mau berdiri walaupun berbagai cara ditempuh nabi dan sahabatnya. Karena untanya bergeming saja, akhirnya mereka istirahat di daerah tersebut.

Adakah relevansi spirit al Fath ayat 27, 28, dan 29 itu dengan kondisi Palestina dan Libanon saat ini? Sekarang memang Hamas dan Hizbullah, terutama oleh media barat, selalu dikatakan terpojok akibat bombardir Zionis. Penduduk Libanon selatan dan Palestina banyak yang meninggal. Namun faktanya, serangan balik dari kedua partai itu tetap gencar dan menewaskan sejumlah tentara Israel. Dalam bahasa Bali, ada peribahasa seperti ini: kalah malu menang duri. Artinya, kalah dulu menang kemudia. Hal ini persis seperti kisah al Fath tersebut. Kemenangan akan berpihak kepada kaum muslim. Allah menjanjikan kemenangan bagi kaum muslim setelah sekian lama dalam posisi kalah. Isi perjanjian Hudaybiah memang memojokkan kaum muslimin seperti halnya semua resolusi yang dibuat PBB selalu saja menyudutkan Hamas dan Hizbullah. Wajarlah Libanon, lewat pernyataan Siniora, mengecam resolusi itu. Apalagi tak ada satu patah kata pun tentang penarikan tentara dan mesin perang Israel dari Libanon Selatan.

Pendeknya, dan dengan yakin, lewat spirit tiga ayat tersebut maka kaum muslim yang tergabung dalam partai Hamas dan Hizbullah akan menang dalam waktu dekat. Syaratnya memang ada, dan ini harus dipenuhi, yaitu kaum muslim harus menguatkan imannya dan menolak kekafiran dalam semua ujudnya. Jika kekafiran saja ditolak maka kemusyrikan sudah pasti dibuang jauh-jauh. Kaum muslim jangan percaya pada takhyul terutama ketika terjadi bencana. Yang kedua, kaum muslim harus merasa seperti satu tubuh. Saling mengasihi antarmuslim dan mendukung atau mendoakan perjuangan kaum muslim di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya. Ikatan persaudaraan ini masih rapuh sehingga mudah diputus oleh orang-orang yang membenci Islam dan muslim.

Dalam ayat tersebut pun dicatat bahwa karakter kesalehan kaum muslim sudah tercatat di dalam Taurat dan juga Injil dengan analogi kekuatan pohon yang akarnya dalam menghujam tanah. Topan dan badai pun tak mampu menggoyahkannya. Pohonnya rindang dan dijadikan tempat bernaung. Buahnya bisa dimakan dan menyegarkan. Juga dapat menahan air yang sangat diperlukan dalam kehidupan, mencegah longsor dan mengatur cuaca.

Lewat analogi pohon itulah akan muncul kekuatan kaum muslim, tak tergoyangkan oleh topan badai sekalipun. Dan kini, kaum muslim di Palestina khususnya Hamas dan di Libanon khususnya Hizbullah akan meraih kemenangan. Percayakah Anda? Jika tidak percaya, ini wajar-wajar saja. Hal ini persis sama dengan kejadian semasa perjanjian Hudaybiah. Sangat tidak masuk akal bahwa isi perjanjian tersebut justru menguntungkan kaum muslimin. Dan hal serupa itu bakal muncul tak lama lagi.*


Gede H. Cahyana.