Bunda Theresa
Tanggal ini, yaitu 17 Oktober, tepatnya 28 tahun yang lalu (tahun 1979), Bunda Theresa memperoleh hadiah Nobel Perdamaian. Saya punya kalimat mutiaranya yang saya kutip dari Spiritual Capital-nya Danah Zohar dan Ian Marshall.
Dalam amatan saya, rangkaian kalimat ini mengena bagi siapa saja, tak peduli agama anutannya, apakah agama langit ataukah agama budaya. Begini isinya:
Orang kerapkali tak bernalar, tak logis, dan egosentris. Tapi biarlah begitu, maafkanlah mereka.
Kalau engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu. Tapi biarlah begitu, tetaplah bersikap baik.
Kalau engkau mendapat sukses, engkau bakal pula mendapat taman-teman palsu dan musuh sejati. Tapi biarlah begitu, tetaplah meraih sukses.
Kalau engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu. Tapi biarkan sajalah, tetaplah jujur dan berterus terang.
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin akan dihancurkan orang dalam semalam. Biarlah begitu, tetaplah membangun.
Kalau engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri. Biarlah begitu, tetaplah berbahagia.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, sering bakal dilupakan orang esok harinya. Biarlah begitu, tetaplah lakukan kebaikan.
Berikan milikmu yang terbaik kepada dunia dan mungkin itu takkan pernah cukup. Biarlah begitu, tetaplah berikan kepada dunia milikmu yang terbaik.
Ketahuilah, pada akhirnya, sesungguhnya ini semua adalah masalah antara engkau dan Tuhan; tak pernah antara engkau dan mereka.
Begitulah tulisan yang diperoleh Danah Zohar dari Newsletter pendidikan di negara Nepal, di atas Himalaya.
Demikian dan salam.
Kalau engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu. Tapi biarlah begitu, tetaplah bersikap baik.
Kalau engkau mendapat sukses, engkau bakal pula mendapat taman-teman palsu dan musuh sejati. Tapi biarlah begitu, tetaplah meraih sukses.
Kalau engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu. Tapi biarkan sajalah, tetaplah jujur dan berterus terang.
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin akan dihancurkan orang dalam semalam. Biarlah begitu, tetaplah membangun.
Kalau engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri. Biarlah begitu, tetaplah berbahagia.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, sering bakal dilupakan orang esok harinya. Biarlah begitu, tetaplah lakukan kebaikan.
Berikan milikmu yang terbaik kepada dunia dan mungkin itu takkan pernah cukup. Biarlah begitu, tetaplah berikan kepada dunia milikmu yang terbaik.
Ketahuilah, pada akhirnya, sesungguhnya ini semua adalah masalah antara engkau dan Tuhan; tak pernah antara engkau dan mereka.
Begitulah tulisan yang diperoleh Danah Zohar dari Newsletter pendidikan di negara Nepal, di atas Himalaya.
Demikian dan salam.
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home